14 Februari yang sering diperingati sebagai Hari Valentine ternyata menyimpan sejarah penting umat islam di indonesia, bagaimana tidah, 14 Februari merupakan Hari Lahir (Harlah) Hadratusy Syekh, sang maha guru. KH Hasyim Asy’ari.
KH Hasyim Asy’ari dilahirkan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 14 Februari 1871/24 Dzul Qo’dah 1287 H.
Kakek dari presiden RI ke 4 ini wafat di daerah yang sama pada 21 Juli 1947 yang bertepatan dengan 3 Ramadhan 1366 H dalam usia 76 tahun. Sebagai pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, makam Besan KH Bisri Syansuri yang juga pendiri NU ini yang berada di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, diziarahi ribuan orang tiap harinya.
Hadratusy Syekh juga berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau mengajak para santrinya untuk berjuang melawan penjajah. Menurut Mbah Hasyim, berjuang melawan penjajah hukumnya fardlu ‘ain, wajib bagi setiap kaum muslimin Indonesia.
Sebagaimana diriwayatkan dalam film nasional berjudul Sang Kiai, pada 22 Oktober 1945, Mbah Hasyim mengeluarkan fatwa jihad. Isinya, hukum membela negara dan melawan penjajah adalah fardlu ‘ain alias wajib bagi setiap mukallaf (orang dewasa) yang berada dalam radius 88 kilometer. Jadi, pahala perang melawan penjajah setara jihad fi sabilillah. Oleh karena itu, orang Islam yang gugur dalam peperangan itu dihukumi syahid.
Fatwa jihad itulah yang kemudian dikenal dengan istilah Resolusi Jihad.(*)
Sumber: nu.or.id