Kiai, bagaimana sikap kita terhadap orang tua yang gemar melakukan maksiat?
Wakil Rois Syuriyah PCNU Jombang, KH Muhammad Soleh, menjawab tegas. “Sebagai anak, sikap kita kepada orang tua harus tetap hormat,” tuturnya.
Kiai Soleh lalu mengutip QS Al Isra 23 diatas. Intinya, kepada orang tua, kita harus tetap hormat.
Tanpa melihat agamanya. Tanpa melihat perilakunya.
“Asalkan kita tidak diperintah yang melanggar syariat, tetap harus taat,” tegas Kiai Soleh.
Misalnya ortu kita yang non muslim minta kita beli beras, ya harus taat.
Tapi kalau ortu menyuruh mabuk ya tidak boleh taat.
“Jika ortu melakukan dosa, ya sebisanya kita menasihati dan mengingatkan bahwa itu dosa,” terang nya.
Jika nasihat kita tak digubris, ya tidak masalah.
“Tugas kita sebagai manusia itu sebatas menyampaikan. Dipakai atau tidak itu tergantung hidayah dari Allah subhanahu wa ta’ala,” bebernya.
Abu Jahal dan Abu Lahab itu paman Nabi Muhammad sollallahu alaihi wa sallam.
Nabi sudah berulangkali menyampaikan bahkan memperlihatkan mukjizat. Namun Abu Lahab dan Abu Jahal tetap tidak mau beriman.
Azar, ayah Nabi Ibrahim alaihissalam juga tak mau beriman. Bahkan mengusir dan mengancam akan merajam Nabi Ibrahim. Namun Nabi Ibrahim alaihissalam tetap bersikap baik dan mendoakan sebagaimana diabadikan dalam QS Maryam 47..
Nabi Muhammad sollallahu alaihi wa sallam bersabda; Rezeki kita tak akan terputus selama masih mau mendoakan orang tua..
Mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita saget berbakti dan berbuat baik kepada orang tua..
Mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita saget rutin mendoakan orang tua.