Saat ngaji kitab Sirojut Tolibin karya Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Jampes, Kediri, syarah Minjahul Abidin karya Imam Ghozali, di rumah H Abdul Halim, Tanggungan, Gudo, Sabtu (22/1/2022), Pengasuh PP Sunan Ampel Jombang, KH Taufiqurrahman Muchid, menjelaskan keuntungan tobat.
“Orang yang tobat diberi dua keuntungan,” tuturnya.
Pertama, dosanya diampuni.
Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam bersabda; Orang yang tobat dari dosa seperti tak punya dosa.
Karena dosanya diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Kedua, dosanya diampuni sekaligus tidak mengulangi dosa.
Ada orang yang hari ini dosa, tobat, lalu dosa lagi. Tobat lagi, dosa lagi. Tidak apa-apa. Yang penting masih mau tobat.
Sebanyak apapun kita berbuat dosa. Harus sebanyak itu pula kita bertobat.
Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam bersabda; Jika terlanjur berbuat buruk, ikuti lah dengan perbuatan baik. Agar dosa perbuatan buruk itu terhapus.
Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam memberi contoh minimal dalam sehari tobat baca istighfar 70 kali.
Ini agar jika terlanjur dosa, diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Masio besok dosa lagi, yang penting tiap hari kita tobati 70 kali.
Sehingga pasti Allah subhanahu wa ta’ala mengampuni semua dosa kita.
Inilah sebabnya, Kiai Taufiq mewajibkan dirinya tiap usai salat baca istigfar 15 kali. Sehingga dalam sehari minimal baca istighfar 70 kali. Meniru Kanjeng Nabi Muhammad sollallahu alaihi wa sallam.
Orang yang dapat rahmat Allah subhanahu wa ta’ala, kalau sudah tobat, biasanya wis gak mengulangi dosa lagi.
Tapi rahmat Allah ini hanya diberi kan kepada orang-orang khusus.
Orang-orang khusus; setelah tobat, tidak mengulangi dosa.
Orang biasa; tobat, dosa lagi. Tobat lagi..
Orang yang ketipu; Ora gelem tobat dengan alasan; “Nanti kalau waktunya tobat, aku pasti tobat dewe.”
Orang yang terakhir, biasanya mati sebelum tobat.
Nauzu billah min zalik..
Mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita termasuk orang-orang yang seneng tobat..