Rab. Mar 22nd, 2023
Gus Fahrur

Setelah Gus Miftah hadir di podcast Deddy Corbuzier beberapa hari yang lalu. Kini
KH Ahmad Fahrurrozi, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan juga diundang di podcast Deddy Corbuzier dengan membicarakan soal fenomena yang sama, yaitu LGBT, Sabtu (14/5/2022).

Deddy memulai obrolan dengan permohonan maaf atas keramaian yang timbul akibat tanyangan pasangan gay di podcastnya. Kemudian, dirinya bertanya kepada KH Ahmad Fahrurrozi tentang cara menanggapi fenomena LGBT.

KH Ahmad Fahrurrozi menjelaskan bahwa pasangan gay yang melakukan hubungan sodomi itu sangat berbahaya dan bisa menimbulkan penyakit. Sebab, lubang belakang atau dubur bukan tempat yang diperkenankan dalam melakukan hubungan seks karena itu menjijikkan.

“Menjijikan, makanya itu dilarang. Itu kan sesuatu yang dilarang. Bahkan pada istri pun tidak boleh, tidak boleh pada siapa pun. Islam melarang hubungan belakang itu walaupun dengan istrinya, itu bukan jalannya, itu jalan buat kotoran. Jadi Anda salah kalau masuk dari situ,” jelasnya.

“Bagaimana pun mereka (pelaku LGBT) sebagai manusia, saudara kita, semuanya harus kita jaga hubungan baik. Jadi kalaupun kita tidak setuju, kita tidak boleh melakukan kekerasan atau kebencian. Dakwah itu harus dilakukan dengan baik. Al-Qur’an itu menyuruh ud’u ilaa sabili rabbika bil hikmah (artinya) ajak orang dengan baik,” tutur Gus Fahrur, sapaannya.

Jika kita mengatakan LGBT tidak sesuai dengan norma agama, jangan dimaki-maki, ajaklah bicara. Semua orang bisa punya masa lalu yang jelek dan bisa menjadi lebih baik lagi.

“Para pelaku LGBT di Indonesia seharusnya diajak dan dirsngkul menuju jalan yang benar. Sebab, dakwah itu mengajak bukan mengejek dan dakwah itu merangkul bukan memukul,” tegasnya dalam podcast.

Baca Juga  Gus Baha, Perbuatan Sepele Istri yang Diancam Api Neraka

Gus Fahrur juga mengatakan, bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu secara berpasangan, termasuk dalam menciptakan manusia.

“Pada prinsipnya, manusia itu diciptakan berpasangan. Tuhan menciptakan segala sesuatu berpasangan. Laki-perempuan, siang-malam, gelap-terang, sedih-bahagia. Secara umum demikian dan itu kadratnya seperti itu,” katanyaa.

Allah SWT telah menciptakan Nabi Adam dan Hawa. Dari situlah kemudian muncul pernikahan-pernikahan sehingga melahirkan keturunan-keturunan dan membangun generasi.

“Makanya laki-laki harusnya tertarik dengan perempuan supaya kemudian terjadi pernikahan dan reproduksi agar dunia ini berjalan,” imbuhnya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *