Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Mohammad Mukri memberikan salah satu amalan yang ia lakukan rutin setiap harinya dan merupakan ijazah yang diberikan gurunya yakni KH Abdullah Faqih.
Amalan itu berupa membaca dua buah ayat Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 128 dan 129. Firman Allah yang merupakan dua ayat terakhir dari surat At-Taubah ini diamalkan dengan membacanya sebanyak 10 kali setiap harinya.
حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ . فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
Artinya: “Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.”
Dengan membaca amalan dua ayat setelah shalat wajib lima waktu menurutnya, Allah akan memperpanjang umur sang pengamal. Jika seseorang membacanya di hari itu, maka Allah akan memanjangkan umurnya. Dan jikalau pun Allah mencabut nyawanya, maka ia bisa jadi lupa tidak membaca ke dua ayat ini di hari tersebut.
Amalan ini juga dapat diamalkan ketika seseorang sedang mengalami cobaan sakit agar segera diberikan kesembuhan. Termasuk ayat ini akan secara otomatis melindungi diri dari santet atau sihir yang ditujukan kepadanya. Santet tersebut menurutnya akan kembali kepada pengirimnya.
“Yakin, sihir dan santet tidak akan kuat mendatangi kita karena ayat ini berisi tentang ketauhidan dan kekuasaan Allah swt. Bagaimanapun kalimat yang paling agung adalah berisi tentang tauhid,” ungkapnya.
Dicuplik dari NU Online