Rab. Mar 22nd, 2023
Bidadari. (foto: ist)

Saat ngaji kilatan Kitab Khutabatus Sahabat karya Syekh Ahmad Yasin bin Asmuni di Masjid Pesantren Tebuireng, Ahad (10/4/2022), KH Taufiqurrahman Muchid, menjelaskan dalamnya neraka. “Saking dalamnya neraka, batu jatuh selama 70 tahun belum sampai dasar neraka,” tuturnya.

Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam bersabda; Siksa neraka yang paling ringan, delamaan kaki kena sedikit saja api neraka, maka isi otak di kepala akan mendidih. Karena saking panasnya.

“Surga juga sangat luas,” kata Kiai Taufiq.

Jarak dari satu pintu ke satu pintu yang lain, selama 40 tahun perjalanan.

Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam bersabda; Kelak ada orang yang terakhir masuk surga. Dia dientas dari neraka.

Lalu dimandikan air kehidupan. Kemudian disuruh masuk surga.

Orang ini agak enggan masuk surga. “Pasti surga sudah penuh dan aku tidak kebagian tempat. Karena mlebu kari dewe,” ucapnya.

Allah subhanahu wa ta’ala lalu menyerunya masuk surga. Dia melihat surga yang sangat luas seperti sebuah kota.

Orang itupun tanya, ini bagian nya siapa ya Allah?
“Bagianmu.”

Orang itupun sangat senang.

“Penghuni surga yang paling rendah, akan mendapatkan 32 bidadari,” kata Kiai Taufiq.

Apakah istri kita tidak akan cemburu?
“Tidak cemburu,” kata Kiai Taufiq.

Kiai Taufiq mengibaratkan, bidadari itu seperti snack atau camilan.

Sedangkan istri seperti makanan utama.

Sak enak-enak nya makan camilan, tetap akan butuh makanan utama.

Malah jare wong Jowo, masio wis nyemil sak piro wae, jarene gurung mangan. Kalau belum makan makanan pokok yaitu nasi.

“Sak enak-enak e bidadari, masih enak istri kita sendiri,” tegas Kiai Taufiq.

Kenapa demikian?
“Karena bathuk nya istri dipakai sujud. Dengkulnya istri dipakai sujud. Sehingga magnetnya lebih besar dibanding magnetnya bidadari,” terangnya..

Baca Juga  Istri Pasti Pas

Istri kita di surga nanti, sangat mempersilahkan kita menggarap bidadari. “Garap-garapen, nanti juga masih butuh aku,” kata Kiai Taufiq menirukan ucapan istri di surga.

Mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita saget ngakehno sujud, sehingga kelak bisa dapat bidadari dan ratunya bidadari.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *