Rab. Mar 22nd, 2023
Dr Arrazy Hasyim

Saat ngisi ngaji bulanan PW Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor di kantor PW GP Ansor Jatim, Selasa (4/1/2022), Ketua PW MDS RA Jatim, KH Nailur Rohman (Gus Amak) melempar pertanyaan yang patut direnungkan.

“Kita ini mestinya kenal Allah dulu baru zikir. Atau zikir dulu baru kenal Allah?” tutur pria yang juga menjabat Ketua PC NU Kota Pasuruan ini.

“Kita ini mestinya kenal nabi dulu baru baca salawat. Atau baca salawat dulu baru kenal nabi?” tambahnya.

Cucu Mbah Hamid Pasuruan ini lantas menjelaskan jawaban versi DR Buya Arrazy Hasyim.

Menurut Buya Arrazy Hasyim, harus kenal dulu.

Nah, untuk kenal Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam harus dengan ilmu.

Gus Baha juga pernah menyampaikan hal ini dalam konteks pentingnya ngaji.

Menurut Gus Baha, wali itu pasti alim. Karena untuk kenal Allah harus dengan ilmu.

Apalagi untuk cinta dan rindu Allah, harus pakai ilmu.

Gus Bah lalu mengutip ayat diatas.

Fa’lam itu perintah mencari ilmu. Dengan ilmu kita akan ilmul yaqin. Lalu meningkat menjadi haqqul yaqin.
Bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah; la ilaha illallah.

Sehingga ketika zikir, kita akan benar-benar meresapi. Sehingga akhirnya zikir mudah masuk ke dalam hati.

Hal ini pula yang disampaikan almarhum guru ngaji saya; KH Sahlan Katerban Pulorejo Ngoro Jombang.

Setelah khatam Quran dan beberapa kitab, beliau ngajari kami ngaji sorogan Tafsir Yasin, Diba dan Manakib.

Beliau belikan kitab yang ada makna gandul nya. Lalu dipakai ngaji sorogan.

Dawuhnya beliau, biar kalau Yasinan, Dibaan, Manakiban, tahu isi yang dibaca.

Sehingga bisa meresapi, menghayati dan menikmati.

Baca Juga  Jamaah Haji Indonesia Dapatkan Fasilitas Fast Track

Namun dibalik juga bisa. Istiqamah zikir dan salawat, pasti mengenal Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam.

Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso yang juga Ketua MUI Jombang, KH Cholil Dahlan, kala ngaji toriqoh pernah menyampaikan tafsir QS Al Jin 16.

Orang yang istiqamah akan diberi ma’an godaqo.

Makna ma’an godaqo ini tiga.

Pertama, orang yang istiqamah melakukan amalan akan diberi kenikmatan mengamalkan.

Sehingga kalau tidak mengamalkan akan ketagihan.

Kedua, orang yang istiqamah mengamalkan zikir akan diberi Allah pemahaman makna zikir nya itu.

Ketiga, orang yang istiqamah melakukan amalan akan diberi pahala berlipat ganda.

Makanya saya setuju dengan yang disampaikan mustasyar Ranting NU Candimulyo DR KH Ali Sukamtono kala ngisi kajian tafsir sosial di rumah nya, Jumat pon (7/1/2022).

Menurut beliau, mengenal Allah itu bisa dari manapun.

Bisa dari pikiran dulu. Bisa dari hati dulu.

Bisa dari ilmu dulu. Bisa dari zikir dulu.

Sing penting, mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita senang zikir dan salawat..
Serta bisa dikenal oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam..

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *