Rab. Mar 22nd, 2023
Kisah Cinta; Gagal Mencuri Terong, Allah Karuniakan Isteri

Berikut ini adalah kisah cinta seorang pria gagal mencuri terong, kemudian Allah karuniakan seorang isteri. Kisah cinta ini seyogyanya menjadi iktibar bagi yang hidup untuk jadi pelajaran.

Alkisah, Di Damaskus, ada sebuah masjid besar, namanya masjid Jami’ At-Taubah. Adalah sebuah masjid yang penuh keberkahan. Didalamnya ada ketenangan dan keindahan. Sejak tujuh puluh tahun, di masjid itu ada seorang syaikh pendidik (murabbi) yang alim dan mengamalkan ilmunya, namanya Syaikh Salim Al-Masuthi.

Dia sangat fakir sehingga menjadi contoh dalam kefakirannya, dalam menahan diri dari meminta, dalam kemuliaan jiwanya dan dalam berkhidmat untuk kepentingan orang lain.

Saat itu ada pemuda yang tinggal di sebuah kamar dalam masjid. Sudah dua hari berlalu tanpa ada makanan yang dapat dimakannya. Dia tidak punya makanan ataupun uang untuk membeli makanan.

Saat datang hari ketiga dia merasa bahwa dia akan mati, lalu dia berfikir tentang apa yang akan dilakukan. Menurutnya, saat ini dia telah sampai pada kondisi terpaksa yang membolehkannya memakan bangkai atau mencuri sekadar untuk bisa menegakkan tulang punggungnya. Itulah pendapatnya dalam kondisi semacam ini.

Masjid tempat dia tinggal itu, atapnya bersambung dengan atap beberapa rumah yang ada disampingnya. Hal ini memungkinkan orang pindah dari rumah pertama sampai rumah terakhir dengan berjalan di atas atap rumah-rumah tersebut. Maka, dia pun naik ke atas atap masjid dan dari situ dia pindah ke rumah sebelah.

Disitu dia melihat para wanita, maka dia memalingkan pandangannya dan menjauh dari rumah itu. Lalu dia lihat rumah yang di sebelahnya lagi. Keadaannya sedang sepi dan dia mencium ada bau masakan berasal dari rumah itu. Rasa laparnya bangkit, seolah-olah bau masakan tersebut magnet yang menariknya.

Baca Juga  WUDHU SEBELUM MAKAN JEMBARKAN REZEKI

Rumah-rumah di masa itu banyak dibangun dengan satu lantai, maka dia melompat dari atap ke dalam serambi. Dalam sekejap dia sudah ada didalam rumah dan dengan cepat dia masuk kedapur lalu mengangkat tutup panci yang ada di situ. Di lihatnya sebuah terong besar dan telah dimasak.

Lalu dia ambil satu, karena rasa laparnya dia tidak lagi merasakan panasnya, digigitlah terong yang ada ditangannya dan saat dia mengunyah dan hendak menelannya, dia ingat dan timbul lagi kesadaran beragamanya. Langsung dia berakta, Audzu billah! Aku adalah penuntut ilmu dan tinggal di masjid, pantaskah aku masuk ke rumah orang dan mencuri barang yang ada di dalamnya?”

Dia merasa bahwa ini adalah kesalahan besar, lalu dia menyesal dan beristighfar kepada Allah, kemudian mengembalikan lagi terong yang ada ditangannya. Akhirnya dia pulang kembali ke tempatnya semula. Lalu dia masuk kedalam masjid dan duduk mendengarkan syaikh yang saat itu sedang mengajar. Karena terlalu lapar dia hampir tidak bisa memahami apa yang dia dengar.

Ketika majlis itu selesai dan orang-orang sudah pulang, datanglah seorang perempuan yang menutup tubuhnya dengan hijab (saat itu memang tak ada perempuan kecuali dia memakai hijab), kemudian perempuan itu berbicara dengan syaikh. Sang pemuda tidak bisa mendengar apa yang sedang dibicarakannya.

Akan tetapi, secara tiba-tiba syaikh itu melihat ke sekelilingnya. Tak tampak olehnya kecuali pemuda itu, dipanggillah ia dan syaikh itu bertanya, “Apakah kamu sudah menikah?”, dijawab, “Belum,”. Syaikh itu bertanya lagi, “Apakah kau ingin menikah?”.

Pemuda itu diam. Syaikh mengulangi lagi pertanyaannya, Akhirnya pemuda itu angkat bicara, “Ya Syaikh, demi Allah! Aku tidak punya uang untuk membeli roti, bagaimana aku akan menikah?”. Syaikh itu menjawab, “Wanita ini datang membawa kabar, bahwa suaminya telah meninggal dan dia adalah orang asing di kota ini.

Baca Juga  SABAR atau STROKE

Di sini, bahkan di dunia ini dia tidak mempunyai siapa-siapa kecuali seorang paman yang sudah tua dan miskin,” kata syaikh itu sambil menunjuk seorang laki-laki yang duduk di pojokan.

Syaikh itu melanjutkan pembicaraannya, “Dan wanita ini telah mewarisi rumah suaminya dan hasil penghidupannya. Sekarang, dia ingin seorang laki-laki yang mau menikahinya, agar dia tidak sendirian dan mungkin diganggu orang. Maukah kau menikah dengannya?” Pemuda itu menjawab, “Ya”. Kemudian syaikh bertanya kepada wanita itu, “Apakah engkau mau menerimanya sebagai suamimu?”, ia menjawab, “Ya”.

Maka syaikh itu memanggil pamannya dan mendatangkan dua saksi kemudian melangsungkan akad nikah dan membayarkan mahar untuk muridnya itu. Kemudian syaikh itu berkata, “Peganglah tangan istrimu!” Dipeganglah tangan isterinya dan sang isteri membawanya ke rumahnya.

Setelah keduanya masuk ke dalam rumah, sang isteri membuka kain yang menutupi wajahnya. Tampaklah oleh pemuda itu, bahwa dia adalah seorang wanita yang masih muda dan cantik. Rupanya pemuda itu sadar bahwa ternyata rumah itu adalah rumah yang tadi telah ia masuki.

Sang isteri bertanya, “Kau ingin makan?”, “Ya”, jawabnya. Lalu dia membuka tutup panci didapurnya. Saat melihat buah terong didalamnya dia berkata: “Heran, siapa yang masuk ke rumah dan menggigit terong ini?!”. 

Maka pemuda itu menangis dan menceritakan kisahnya. Isterinya berkomentar, “Ini adalah buah dari sifat amanah, kau jaga kehormatanmu dan kautinggalkan terong yang haram itu, lalu Allah berikan kepadamu rumah ini semuanya berikut pemiliknya dalam keadaan halal. Barang siapa yang meninggalkan sesuatu ikhlas karena Allah, maka akan Allah ganti dengan yang lebih baik dari itu.”

Demikian kisah cinta seorang laki-laki yang gagal mencuri terong, kemudian dapat isteri. Wallahu a’lam bisshawab.

Baca Juga  Gila Karena Merubah I'rab Manakib

Sumber : Bincangsyariah.com

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *