Rab. Mar 22nd, 2023
KH Taufiqurrohman

Saat ngaji dalam halalbihalal MWCNU Diwek, di Desa Bandung, Selasa (10/5/2022), Rois Syuriyah MWCNU Diwek, KH Fahmi Amrullah Hadziq, menjelaskan beda kita dan Kanjeng Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam. ’’Nabi itu maksum, sedangkan kita maklum,’’ tuturnya.

Maksum itu dijaga dari dosa. Sehingga Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam itu bersih dari dosa. Baik yang berhubungan dengan Allah subhanahu wa ta’ala maupun yang berhubungan dengan sesama manusia. Meski demikian, Rasulullah Muhammad sallallahu alaihi wa sallam tetap membaca istigfar setiap hari. Minimal 100 kali.

Di kitab Maroqil Ubudiyah Syekh Nawawi Banten, syarah Bidayatul Hidayah Imam Ghozali, yang dibaca dalam kilatan Ramadan beberapa tahun lalu oleh Pengasuh PP Sunan Ampel Jombang, KH Taufiqurrahman Muchid, ada cerita.

Setiap hadir di majelis, Rasulullah Muhammad sallallahu alaihi wa sallam selalu membaca istigfar 100 kali. Lafadnya; Rabbigfirli warhamni wa tub alaiyya.

Rasulullah Muhammad sallallahu alaihi wa sallam juga selalu memintakan ampun untuk umatnya. Suatu hari Aisyah sebagai istri bilang kepada Nabi; Nabi doakanlah saya…

Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam lalu mendoakan; Ya Allah ampunilah dosa-dosa Aisyah. Baik dosa yang lampau maupun yang akan datang. Baik dosa yang samar maupun terang-terangan.
Mendengar itu, Aisyah pun tersenyum..

Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam lalu bertanya; Aisyah, apakah kamu senang aku doakan seperti itu?

Aisyah sambil tersenyum menjawab; Aku senang…

Nabi lalu berkata; Ketahuilah Aisyah, setiap salat, aku mendoakan umatku seperti itu…
Allahummagfir li ummati Sayidina Muhammad ma taqaddam min zanbihi wama ta akkhor. Ma asarru wama a’lanu…

Ya Allah ampunilah dosa umat Sayidina Muhammad. Baik dosa yang lalu maupun yang akan datang. Baik dosa yang samar maupun terang-terangan.

Baca Juga  SEMUA AMAL DITERIMA DI BULAN RAJAB

Nabi yang maksum saja masih banyak baca istigfar..

Sedangkan kita manusia biasa, kata Gus Fahmi, adalah maklum. ’’Manusia kalau salah atau dosa itu maklum. Makanya kita harus mau meminta maaf dan mau memberi maaf,’’ ucap Gus Fahmi…

Konferensi digelar pasca konbes NU 2022 kok pakai referensi hasil konbes 2017, itu kan jelas salah…

Tapi kita harus maklum, karena pengurus juga manusia….

Mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita saget meneladani Rasulullah Muhammad sallallahu alaihi wa sallam..

Serta mau meminta maaf dan mau memberi maaf…

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *