Rab. Mar 22nd, 2023
lustrasi berbuat baik. (iStockphoto/ilkercelik)

Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso sekaligus Ketua MUI Jombang KH Cholil Dahlan sering menyampaikan bahwa semua hal yang ada di dunia ini pasti ada manfaatnya.

Beliau mencontohkan nyamuk. “Melalui nyamuk kita bisa sedekah darah tanpa kita sadari,” tuturnya.

Jadi yang takut atau tidak mau donor darah, bisa sedekah darah kepada nyamuk.

Dari QS Alkahfi 6-7 itu kita juga bisa memahami bahwa keberadaan wong elek itu ada manfaatnya. Manfaat wong elek adalah menjadi ujian bagi wong apik.

Apakah kamu akan bunuh diri karena dieleki orang?
Sesungguhnya semua yang ada diatas bumi adalah untuk ujian.

Almarhum KH Mohammad Djamaluddin Ahmad Tambakberas (semoga Allah subhanahu wa ta’ala mengumpulkan nya dengan Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam serta para wali Allah dan kita kecipratan barokah nya) tampak keapikannya juga karena sering dieleki orang.

Kiai Jamal pernah cerita beli tanah untuk pondok. Setelah harga disepakati dan dibayar, beberapa hari kemudian semua pohon yang ada di tanah itu ditebang oleh orang yang jual.

Si penjual bilang, yang dia jual hanya tanahnya, tidak termasuk pohon nya.

Padahal sebelum akad dan pembayaran, tidak ada pembicaraan seperti itu. Sehingga semestinya, beli tanah ya dengan pohon yang ada disitu.

Mendapat perlakuan seperti itu, Kiai Jamal ya ngalah alias menerima.

Kiai Jamal juga pernah cerita beli tanah sawah. Setelah tanah beliau beli, si penjual izin tetap dibolehkan menggarap tanah itu. Nanti hasil panennya diparo. Untuk si penjual sebagai penggarap. Juga untuk Kiai Jamal sebagai pemilik tanah.

Kesepakatan ini sempat berjalan. Namun kemudian, Kiai Jamal tak pernah lagi dikirimi pembagian hasil panennya.

Baca Juga  Sanad Al Quran Para Kyai NU

Kiai Jamal akhirnya tanya, kenapa kok tidak dikirimi pembagian hasil panennya?

Si penjual yang jadi penggarap itu bilang, tanah nya sudah dia jual ke orang lain.

Dengan kata lain, Kiai Jamal ditipu.

Meski demikian, Kiai Jamal tidak marah. Beliau ngalah dan ikhlas menerima.

Dalam salah satu syiir nya, Kiai Jamal mengungkapkan, wong ngalah itu bakal luhur wekasane..

Kiai Jamal tidak hanya bersyiir, namun benar-benar mengamalkan nya..

Ketua PW NU Jatim, KH Marzuki Mustamar, juga sering diuji wong elek. Diantara nya, dihutangi orang lalu tidak dikembalikan. “Tak terhitung jumlahnya,” katanya.

Saking seringnya, saking akehe, sampai tidak beliau hitung.

Namun karena beliau ikhlas menerima, semua itu tidak malah membuat kekayaan nya habis. Tapi justru semakin banyak.

Mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita saget meneladani..

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *