QS Al Anbiya 7
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُون
Saat ngaji kitab Sirojut Tolibin karya Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Jampes Kediri syarah Minjahul Abidin karya Imam Ghozali, Senin (7/2/2022), Pengasuh PP Sunan Ampel Jombang, KH Taufiqurrahman Muchid menjelaskan pentingnya ngaji.
“Orang yang tidak tahu karena tidak mau ngaji, kelak akan tetap disiksa kerena meninggalkan kewajiban mencari ilmu,” tuturnya.
Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam bersabda; Mencari ilmu itu wajib bagi semua orang Islam.
Tahu atau tidak tahu, kita akan tetap kena hukum.
Misalnya tidak tahu mencuri itu dosa. Lalu kita mencuri. Maka kita akan tetap dihukum.
Misalnya ada orang tidak tahu bahwa bohong, ngerasani, memfitnah dan adu-adu itu dosa. Lalu dia melakukan nya. Maka dia tetap dosa.
“Sama dengan anak kecil yang mencuri. Walaupun tidak ngerti mencuri itu dosa, tetap dia berdosa,” terang Kiai Taufiq.
Dosa-dosa kita mencuri atau mengambil milik orang lain waktu kecil, tetap harus ditobati. Dengan ngijoli apa yang kita curi dulu.
Kala sarasehan dalam rangka haul KH Bisri Syansuri di Denanyar, Sabtu (29/2/2022), Gus Kausar dari PP Ploso Kediri menyampaikan pentingnya ngaji. Agar kita tidak jadi orang yang rusak dan merusak.
“Afsadul fasad aljahlu,” tuturnya. Kerusakan yang paling merusak itu kebodohan.
Bodoh dalam hal apa saja.
Bodoh dalam hal ibadah, maka ibadah nya akan rusak. Bahkan bisa merusak ibadah orang lain.
Bodoh dalam hal pekerjaan. Maka pekerjaan nya bisa rusak. Bahkan bisa merusak pekerjaan orang lain.
Bodoh dalam hal organisasi. Maka bisa merusak organisasi.
Mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita saget istiqamah mencari dan mengamalkan ilmu..