Kyaiku.com – Saat ngaji kitab Jawahirul Bukhori Rabu (3/3/2021), Pengasuh Pesantren Al Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, KH Mohammad Djamaluddin Ahmad, menjelaskan pentingnya berdoa Allahumma ajirni minannar. Ya Allah selamatkan aku dari neraka. “Mari salat Magrib lan Subuh, ojo omong-omongan sak durunge moco Allahumma ajirni minannar ping pitu,” tuturnya.
Kiai Jamal mewanti-wanti agar betul-betul dibaca tujuh kali. Agar bebas siksa neraka. Sebagaimana dawuh Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam.
Kiai Jamal menekankan agar benar-benar tujuh kali. Karena sering lihat santri baca tidak sampai tujuh kali.
Deg. Saya pun merasa tersindir. Tiap habis Maghrib n Subuh memang sudah baca. Namun kadang tidak sampai tujuh kali.. hehe
Usai dengar ngaji kemarin, langsung saya hitungi. Harus benar-benar tujuh kali.
Kadang kita meremehkan doa itu. Bahkan kadang kita juga meremehkan neraka.
Sampai-sampai ada yang bilang; “surga atau neraka dipikir nanti.”
Padahal aslinya tidak demikian. Almarhum KH Saerozi Babat nate dawuh. Di dunia ini calon penghuni surga dan neraka memang gumbul. Nanti di akhirat baru dipisah.
Tapi sejak di dunia ini, ciri calon penghuni surga dan ciri calon penghuni neraka sudah kelihatan.
Orang yang doanya minta selamat dari neraka di kabulkan, selama hidup di dunia tidak akan menunjukkan ciri ahli neraka. Baik krentek hati nya, ucapan lisannya maupun perbuatan anggota tubuhnya.
Kita kadang tidak menghayati doa minta selamat dari neraka karena gak paham neraka.
Habib Muhammad bin Salim Assegaf, wakil Rois Syuriyah PCNU Jombang pernah cerita. Neraka yang paling ringan, kalau satu pletiknya mengenai ujung kaki, maka otak di kepala akan langsung mendidih. Karena saking panasnya..
Para ulama, tahu betul neraka. Baik melalui ilmu nya maupun kasyaf nya. Juga tahu bahwa Allah maha kuasa memasukkan siapa saja ke neraka.
Makanya istiqomah baca doa minta selamat dari neraka.
Kiai Jamal cerita, pas nyantri ke Kiai Baidowi Lasem, beliau selalu salat dibelakang imam. Nguping wiridan yang dibaca Kiai Baidowi. “Tak rungokno, Kiai Baidowi selalu baca Allahumma ajirni minannar ping pitu tiap bakdo Maghrib lan Subuh,” tuturnya.
Padahal Kiai Baidowi yang merupakan salah satu pendiri NU itu dikenal sebagai mursyid toriqoh dan wali Allah.
Ini menunjukkan betapa ulama besar pun tetap mengamalkan doa itu.
Maka kita yang awam apalagi. Harus lebih mempeng mengamalkan nya..
Cerita Kiai Jamal itu juga sekaligus menyiratkan, yang masih nyantri kalau bisa selalu memperhatikan dan meneladani kiai nya.
Waktu salat jamaah n ngaji kalau bisa ngarep dewe..
Duh, jadi nyesel..
Kenapa dulu pas mondok kalau jamaah n ngaji pilih mburi dewe.. hehe