Saat ngaji dalam Lailatul Ijtima Ranting NU Candimulyo edisi 203 di Musala Al Ikhlas Nglundo Utara, Kamis (24/2/2022), Wakil Rois Syuriyah PCNU Jombang, KH Muhammad Soleh menjelaskan kisah Nabi Muhammad sollallahu alaihi wa sallam saat Isra Mikraj.
Usai Nabi Muhammad sollallahu alaihi wa sallam menerima perintah salat 50 waktu, Nabi Musa alaihissalam menyarankan agar nabi minta keringanan.
Nabi Akhirnya bolak-balik minta keringanan sampai sembilan kali. Sehingga akhirnya tinggal salat lima waktu seperti sekarang ini.
“Ini mengajarkan bahwa kita harus akomodatif, mau mendengarkan orang lain,” tuturnya.
Kiai Soleh lalu mencontohkan aplikasinya dalam rumah tangga. “Ketika suami istri ada masalah, harus ada yang mau mengalah. Harus ada yang mau diam mendengarkan,” terangnya.
Ketika istri marah. Lalu suami juga marah. Itu seperti piring beradu dengan piring.
“Piring ketemu piring, akhirnya pasti pecah,” jelasnya.
Membersihkan piring kok dengan piring. “Sudah pasti piringnya tidak bersih, justru malah pecah,” tegas Kiai Soleh.
“Membersihkan piring harus dengan gombal,” ucap Kiai Soleh.
Ketika suami jadi piring, istri harus jadi gombal.
Ketika istri jadi piring, suami harus jadi gombal.
Satu marah, satu diam. Satu menyala-nyala, satu ngedem-ngedem.
“Kalau piring ketemu gombal, pasti bersih. Dan pasti tidak pecah,” bebernya.
Cuma jangan sampai manggil pasangan; Ring piring. Atau mbal gombal.. hehehehe
Mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita saget ngelampahi..
Monggo rawuh Lailatul Ijtima Ranting NU Candimulyo edisi 204 di Musala Al Arsy Sidobayan Luar, Kamis (3/3/2022).