Rab. Mar 22nd, 2023
tarawih. (Pixabay)

Saat Lailatul Ijtima Ranting NU Candimulyo edisi 207 di Musala Baiturrohman Sidobayan Dalam, Kamis (24/3/2022), ada jamaah yang tanya.

Kiai, saat tarawih biasanya kan cepet-cepetan. Bolehkah saat salat tarawih itu rukuk dan sujud nya sat set tidak membaca tasbih sama sekali?

Wakil Rois Syuriyah PCNU Jombang, KH Muhammad Soleh, menjawab tegas; Tidak boleh!

Kiai Soleh menjelaskan, rukuk itu harus tumakninah. Tumakninah itu berhenti sebentar sekira baca tasbih satu kali. Subhana robbiyal azimi wa bihamdih.

“Kalau rukuk nya baru baca sub langsung diangkat, berarti belum sampai baca satu kali subhanallah. Maka rukuk nya tidak sah,” jelasnya.

Kalau rukuknya tidak sah, maka salat nya juga tidak sah.

“Agar rukuk nya sah, minimal baca tasbih satu kali,” jelasnya.

Sujud juga demikian. Harus tumakninah. Minimal baca tasbih satu kali. Subhana robbiyal a’la wa bihamdih.

“Kalau sujud nya belum sempurna baca tasbih satu kali sudah diangkat, maka sujud nya menjadi tidak sah,” bebernya.

Kalau sujud nya tidak sah, maka salat nya juga tidak sah.

Agar sujud sah, minimal harus baca tasbih satu kali.

Sujud adalah momentum kita paling dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Orang yang banyak sujud, akan mudah mendapat syafaat dari Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam.

Gus Baha mengatakan, kita harus bersyukur ditakdir menjadi orang yang mau bersujud.

“Kenangan terbaik kita di dunia adalah sujud,” kata Gus Baha.

Di Wasiyatul Mustofa Rasulullah Muhammad sollallahu alaihi wa sallam berpesan kepada Sayidina Ali karramaallahu wajhah. Orang yang paling dicintai Allah subhanahu wa ta’ala yakni orang yang kala sujud membaca; Rabbi inni zolamtu nafsi fagfirli zanbi fainnahu la yagfirud zunub illa anta.

Baca Juga  Dicintai Allah Gara Gara Kulhu

Ya Allah aku telah menzalimi diriku maka ampunilah aku. Karena hanya Engkau yang mengampuni dosa.

Alhamdulillah sekarang ini, banyak masjid dan musala. Sehingga kita bisa memilih tarawih yang cepet, sedengan maupun yang pelan.

Yang pelan, satu malam satu juz, diantara nya di Masjid Agung Baitul Mukminin Alun-Alun Jombang. Masjid Jami Cukir. Masjid At-Taqwa Ngoro.

Waktu masih remaja dulu, saya senang cari musala masjid yang tarawih nya cepet.

Sekarang udah hampir umur 40, agak senang yang pelan-pelan.

Saya dulu pernah ikut kilatan Ramadan di PP Darul Falah Cukir.

Di Masjid Jami Cukir tarawih nya satu malam satu juz selesai pukul 21.00.

Nah, tepat di depan masjid ada ruang yang dipakai tarawih santri dengan cepat. Pukul 20.00 sudah selesai lalu dilanjutkan ngaji kitab.

Di masjid yang tarawih satu juzan ramai jamaah orang dewasa dan tua.

Di ruang/musala yang tarawih cepet ramai jamaah anak-anak dan remaja.

Di setiap desa atau kecamatan, menurut saya ideal nya seperti itu.
Ada masjid yang tarawih satu juzan, untuk mewadahi jamaah yang menginginkan nya. Sekaligus untuk memberdayakan anak-anak yang menghafal Alquran..

Mugi Allah subhanahu wa ta’ala paring kita saget ngelampahi..

Monggo rawuh Lailatul Ijtima Ranting NU Candimulyo edisi 208 di Musala Baiturrohman Nglundo Utara Kamis (31/3/2022).(*)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *