Imam Al-Ghazali membagi puasa menjadi tiga tingkatan:
1. Puasanya orang awam yaitu puasa yang hanya sekedar menahan dari makan, minum dan syahwatnya kemaluan.
2. Puasanya orang khusus yaitu orang yang sudah mampu menjaga seluruh anggota tubuhnya dari hal-hal yang dilarang, seperti menghindari pendengaran yang tidak manfaat, mengendalikan penglihatannya, tangannya, kakinya dan semua anggota badan dari maksiat kepada Allah Swt..
3. Puasanya orang Khusus al khusus yaitu bukan hanya sekedar menahan makan, minum, kemaluan dan menghindari anggota tubuhnya dari hal yang kurang manfaat. Tapi hatinya juga ikut berpuasa dgn menghindari cinta dunia. Pikirannya hanya memikirkan kebesaran Allah, hanya memikirkan janji-janji Allah dan dia juga hanya memikirkan bahwa dirinya masih lemah untuk taat kepada Allah.
Puasa ini adalah rangking tertinggi, krn seluruh anggota badannya dijaga dan bahkan sampai lubuk hati yang paling dalam hanya memikirkan cinta kepada Allah dan Rasulullah. Puasa seperti ini sudah masuk ke ranah puasa jasmani dan rohani (puasa hati).
Sumber: Kitab Mauidhotul Muminin hal 61.